Beberapa bulan lalu saya tergiur promo Tigerair dari Surabaya ke Kuala Lumpur yang hanya Rp. 300.000,- (return) dengan jadwal penerbangan pada bulan Pebruari 2014, tanpa berpikir banyak saya memutuskan penerbangan dengan rute ini karena tujuan saya selanjutnya melanjutkan perjalanan dari Kuala Lumpur ke Busan (Korea Selatan).

Selama beberapa bulan saya merasa khawatir menjatuhkan pilihan terbang bersama Tigerair, apalagi ketika mengetikkan di Google tentang Tigerair tidak ada artikel positif tentang maskapai ini, saya juga membaca salah satu forum yang menyatakan "Katakan Tidak pada Tigerair" dan juga banyak kasus kehilangan bagasi"..ah saya malah parno sendiri tentang maskapai ini.

Dan tibalah 8 hari sebelum keberangkatan, saya mendapat email dari pihak Tigerair yang menyatakan ada penghapusan 11 rute Tigerair termasuk Surabaya ke Kuala Lumpur (lemes), feeling saya beberapa bulan lalu akhirnya menjadi kenyataan pahit bahwa rute yang saya pilih tidak terbang, sempat terpikir kenapa saya tidak menjatuhkan pilihan kepada AirAsia saja yang pasti berangkat dan tentunya aman.

Saya menelepon call centre Tigerair dan menanyakan solusi mereka tentang booking flight saya, alternatif dari pihak manajemen Tigerair adalah fligt rute Surabaya-Singapore kemudian Singapore-Kuala Lumpur dengan jadwal transit di Singapore 4 jam, atau pilihan pengembalian uang tiket yang akan ditransfer dengan janji sekitar 1 bulan. Solusi mereka memang tak ada yang cocok dengan yang saya harapkan, karena mau tidak mau saya harus memilih flight yang mereka tawarkan apalagi ketika saya survei menggunakan maskapai lain Surabaya ke Kuala Lumpur harganya juga selangit, dan jika uang tiket dikembalikanpun saya juga tidak yakin beberapa bulan lagi saya baru mendapat pengembalian atau tidak mendapatkan uang hanya janji saja.

Dengan flight booking baru saya akhirnya berangkat dengan maskapai ini, di counter Tigerair semua tas di bagasi saya foto karena takut terjadi kehilangan bagasi (parno hihihihi). Tiket baru yang diberikan tigerair ini mendapatkan fasilitas tigerconnect yang artinya ketika saya di Singapore saya tidak perlu mengambil bagasi namun bagasi saya akan ditransfer dengan flight selanjutnya (nanti akan saya bahas tentang tigerconect)

Dengan komat-kamit membaca do'a saya memasuki pesawat Tigerair, saya takut terjadi apa-apa dengan Tigerair karena maskapai ini terkenal dengan sistem manajemennya yang buruk, dan "you know-lah" (gaya english Singapore he..he..he) Tigerair adalah Mandala, hanya saja nama baru mereka lebih keren, dan jika masih ingat Mandala adalah pesawat yang sering jatuh (glekk hapus keringat). Didalam pesawat saya melihat banyak bangku yang kosong, mungkin karena kalah pesaing dengan Airasia, namun menurut saya awak kabin Tigerair ini lebih good looking seperti artis hihihi lumayanlah cuci mata sambil naik pesawat (anggap tidak penting hi..hi..hi..)

Setelah sampai di Singapore dan lapor tigercoonect di lounge E, 4 jam kemudian pesawat berangkat ke Kuala Lumpur dan selama perjalanan selama 1 jam ini saya aman-aman saja tidak ada yang salah dengan Tigerair, dan ketika turun di Kuala Lumpur menuju pengambilan bagasi saya mendapatkan tas bagasi saya yang ternyata tidak hilang (sambil nangis terharu).

Dengan penghapusan rute sebanyak 11 penerbangan, membuat saya bertanya-tanya "Apakah maskapai ini akan bangkrut?" saya sih merasa sangat menyayangkan jika itu terjadi karena maskapai ini cukup oke kok, tidak delay, bagasi aman dan awak kabin yang ramah, sayang jika maskapai ini jika bangkrut karena yang perlu diperbaiki adalah manajemen perusahaan dan meningkatkan image serta kepercayaan positif kepada masyarakat.
Inilah 11 rute Tigerair yang mengalami perubahan