Melanjutkan postingan sebelumnya…(wisata busan, day 2)

Setelah dari pagi hingga sore hari jalan-jalan keliling Busan, malamnya saya lumayan gempor, kaki saya yang memakai sepatu booth sangat kelelahan, entah berapa koyo dan balsem yang sudah saya tempelkan ke kaki. Kalau saja ini bukan malam terakhir di Busan, saya pasti memilih tidur di hotel yang hangat.

Gwangalli Beach
Gwangalli Beach adalah salah satu spot pantai favorit wisatawan di Busan, pantai ini sangat digemari karena pasir pantainya yang putih bersih juga karena indahnya panorama Gwangan Bridge yang mendapatkan predikat wisata nomor satu di Busan, jika summer banyak wisatawan yang berjemur dibawah payung-payung pantai khas Gwangalli Beach. So, karena inilah saya keukeh ke Gwangalli beach meski kaki gempor.

Di website visitkorea, tertulis perjalanan yang dibutuhkan jika berjalan dari Gwangan station adalah sekitar 5 menit. Dengan berjalan santai, saya berjalan saja mengikuti arah yang ada, namun ada perasaan tidak enak karena suasana jalanan sangatlah sepi, sepuluh menit perjalanan juga belum sampai hingga dua puluh menit lebih, akhirnya sampai di Gwangalli beach.


Gwangalli beach dan Gwangan Bridge

Cafe disekitar Gwangalli beach

Perjalanan menuju Gwangalli beach ini hampir 1 km, asli deh jauuuuuhhhh banget. Untung saja ketika melihat pantai dan lampu-lampu dari Gwangan Bridge semua perasaan lelah terobati, saya duduk-duduk disekitar pantai sambil menikmati capucino hingga satu jam.

Getting there:
Gwangan station exit 3 atau 5, berjalan sekitar 20 menit.

Ops Bakery
Lokasi bakery ini adalah dekat dengan hotel saya, yaitu didaerah Haeundae, setelah dari Gwangalli beach sekalian mampir ke toko kue ini.

Awalnya saya biasa aja dengan OPS Bakery dan berpikir bukankah di Indonesia banyak toko-toko roti seperti breadtalk maupun roti boy yang sangat enak, namun ketika browsing di internet toko kue ini sangat direkomendasikan oleh wisatawan mancanegara, bahkan masuk Tripadvisor dan lonely planet sebagai kuliner wajib di Busan.

Untuk mencapai Ops Bakery ini sangatlah susah, di internet tak ada blog maupun website yang menceritakan secara detail untuk menuju lokasi, sempat saya putus asa karena berputar-putar mengelilingi daerah sekitar Haeundae dan tak kunjung menemukannya. Ketika perjalanan akan kembali ke hotel, secara tak sengaja saya menemukan OPS bakery dengan warna neon kuning menyala. Ah, terharu banget.

Memasuki Ops bakery, melihat bentuk-bentuk rotinya tak ada yang istimewa, sama sajalah dengan di Indonesia. Awalnya saya kebingungan mau pilih yang mana, karena tidak tertulis yang paling favorit, saya bertanya "What is favaourite here?" kepada waitres, eh malah kabur. Saya kemudian mencicipi tester gratisan yang terletak disebelah roti-roti tersebut, tester dipotong kotak-kotak kecil dan setiap roti umumnya selalu ada testernya.


Roti yang saya beli cuma satu biji hahaha..

Aneka roti dan tester

Gigitan pertama dari tester yang saya coba kesannya adalah enak banget-nget, saya belum pernah merasakan roti seenak ini. Rasanya setiap roti itu empuk, crispy dan kenyal seperti permen karet. Di Indonesia, belum ada deh roti seenak ini, benar-benar rasanya berbeda, awalnya saya coba satu tester dan akhirnya saya mencoba semua tester. Lalu berapa roti yang saya beli? Cuma satu saudara-saudara hahaha..efek nyobain tester sampai kekenyangan.

Getting There
31, Jungdong 1-ro, Haeundae-gu, Busan

08:00–23:00
Haeundae Station exit 1, berjalan lurus kemudian belok kiri dan berjalan lurus lagi. Jika ada pertigaan maka beloklah kekanan, Ops Bakery ada disebelah kiri.

Haeundae Market
Setelah dari, Ops bakery sekitar pukul 22.00 saya berjalan menuju Haeundae Market, karena memang sudah malam, pasar ikan ini sudah banyak yang tutup. Sebenarnya tak ada tujuan khusus di Haeundae market, saya hanya ingin melihat-lihat saja, memang tak ada yang menarik. Biasanya wisatawan jika ke Haeundae Market adalah untuk membeli ikan dengan tawar menawar kemudian ramai-ramai bakar ikan di tepi pantai Haeundae. Lah, kalo saya mau bakar ikan di pantai sama siapa?




Malam terakhir di Busan, adalah malam terakhir perjalanan saya berlibur ke Korea. Paginya saya sudah kembali ke Surabaya dengan flight pagi AirAsia.